Skip to main content

Posts

Showing posts with the label STORY

[PUISI] Berawal Hari Ini - Ardi Sultan

  Sumber Gambar: pexels.com/Dinul Hidayat Berawal dari Bandung Ku jejaki semua lamunan ini Hanya bisa mengagumi Tanpa mengerti mengungkapkan Kalimat tak bernada Sebuah kesaksian hidup Menggerogoti sebagian otakku Kemanakah aku harus pergi? Entah sampai kapan Aku harus mencari jati diri Mati dalam penantian Menanti senyuman dibalik hari ini Untuk mencari kehidupan atau menciptakan kebahagiaan

[PUISI] Semakin Dekat - Ardi Sultan

  Sumber Gambar: pexels.com/Matheus Bertelli Rumput hijau dan lembut menggeliat Terkena hujan nestapa kalbuku Terpanggang terik sinar sang surya Memberi ungkapan seakan bersedih Semakin dekat, dirimu semakin dekat Setiap kau mendekat kau perbaiki untaian hati Tak perlu harapan simfoni kehidupan Tiap karya penghilang jernuh Mendekat, maka mendekatlah Semua khayalan diatas kertas Meneliti didalam tinta pena Selamat jalan kesunyian

[PUISI] Getar dan Embun - Ardi Sultan

  Sumber Gambar : pexels.com/Sebastian Voortman Engkaulah getar pertama Engkaulah tetes embun pertama Sejauh apa pun garis waktu yang ditempuh Hadirku selalu dibalik matamu Seluas Apapun ruang yang engkau rengkuh Cinta itu rasa yang berharga Menetap lewat mimpi Terjauh yang tak sanggup digapai Seperti kelopak mata Membatasi aku dan engkau Langit berembun penuh kesunyian Membukakan pintu-pintu mimpi Hai para penghuni alam mimpi Aku rindu dengan dirinya Dalam heningan malam Bias keremangan memudarkan kasih Perlahan namun pasti Semua menjamahi yang ada Hanya terlewati dalam kerinduan Seharusnya aku sedang memelukmu Merasakan dekapan hangat tubuhmu Menyatukan jiwa mengalirkan cinta

[PUISI] Bila Tak Ingin Bersama - Ardi Sultan

  Sumber Gambar: pexels.com/cottonbro Biarkan aku mengenalmu Mengenal kepribadianmu Mengenal lingkungan pertemananmu Apakah diriku salah? Kalau begitu maka maafkan Tapi kau jangan banyak mempermasalahkan Setiap apa yang aku lakukan Aku hanya ingin bisa bersamamu Bila kau tidak ingin, maka tak apa Aku tak bersedih dan meratap Apakah aku harus memaksamu Untuk segera mencintaiku? Aku tidak sejahat itu Biarlah ini menjadi kisah yang pelik Suatu hubungan tanpa ada ikatan

[PUISI] Pesan Dari Kegelapan | Ardi Sultan

  Sumber Gambar : poskata.com Aku bingung dengan namanya manusia Siapa dan apa itu manusia? Ketika menyakiti dianggap wajar Kesalahan akan tetap dipuja Keadilan dapat dibeli dengan kertas Kemiskinan dibiarkan terhampar Tirani membabi buta merusak Manusia butuh dimanusiakan Jadi siapa itu manusia? Apa karena hanya diciptakan dari tanah Menjadi pemimpin di muka bumi Sehingga bebas untuk bertindak? Terbingung merenung sendiri Aku melihat sosok ibu yang mencuri Karena lapar yang dia derita Hanya cambuk dan penjara balasnya Apa itu manusia? Merusak alam demi menyelamatkan alam Siapkan tekadmu wahai manusia Sesungguhnya anakku akan segera datang Datang membawa pesan dariku Untuk segera menghentikan kejahatan Atau pesan kegelapan menghampirimu Bisa saja kau terlelap Bisa saja kau bersembunyi Bisa saja kau bersantai di perapian Namun usahamu akan sia-sia Dihadapan anak semata wayangku Bersiaplah wahai manusia

[PUISI] Seindah Bulan Purnama | Ardi Sultan

  Sumber Gambar: sains.sindonews.com Wahai purnama yang selalu berseri dimalam hari Kabarkan padaku akan cinta Tentang dia yang selalu membayangiku Akan parasnya yang cantik jelita Hatinya suci bagai embun pagi hari Harum semerbak melati yang tumbuh subur Andai saja kau mampu kuajak bicara Maka kau pun akan setuju Sosok gadis sederhana berbalut kebaya Selendang menjulur tersapu debu Kini dia menjadi milikku Ketika senja datang menghampiri Dia datang membawa segelas teh Dan sepucuk surat cinta Tak terbayang lagi pesona yang dia miliki Wahai purnama, seindah sinarmu Begitu juga dengan wanitaku Tersipu malu ketika kupuji Tersipu malu ketika kusentuh dirinya Terasa indah bagai sosokmu, purnama Kumohon jangan kembali terlalu cepat Atau gadisku kembali ke kahyangan Bersamamu ke hadapan maha kuasa Tetaplah bersinarlah bulan purnama Hari ini semoga tetap abadi Bersama kekasih dibalik rembulan Diikuti alunan merdu suling yang kumainkan

[OPINI] Wajarkah Pamer Kesedihan di Media Sosial, Bagaimana Menurutmu?

  Sumber Gambar: pexels.com/Alex Green Ardisultan - Tahukah lo apa itu sadfishing ? menurut istilah Sadfishing merupakan tren pamer dengan menceritakan kesedihan di media sosial. Apakah wajar? Well menurut gue itu agak cringe banget sih. Siapa sih didunia ini yang nggak punya masalah? Pasti semua mengalami yang namanya kesedihan, lo juga pasti. Tergantung bagaimana cara kita menyikapi kesedihan itu dengan berbagai cara. Menurut gue sah-sah saja menceritakan kesedihan dengan konteks memberi info kepada masyarakat untuk berhati-hati. Contohnya seperti mendapat musibah ditodong oleh oknum, kebetulan itu terekam oleh kamera tersembunyi atau smartphone lo. Nah, itu sih wajar untuk disebarluaskan agar masyarakat dan penegak hukum bisa lebih waspada bahkan memantau para pelaku. Beda lagi konsepnya apabila menceritakan kesedihan mengenai (maaf) aibnya sendiri, lebih parah lagi menyangkut dirinya dengan keluarga. Sungguh nggak etis apabila aib keluarga menjadi tontonan publik, rasanya kamu ber

[PUISI] Teruskan Kerjamu | Ardi Sultan

Sumber Gambar: apahabar.com Jang an berpikir bahwa kau tamat Ketika impian tak sesuai Dengan yang kau kerjakan Bangkitlah meski banyak beban yang kau pikul Dunia keras ini tak ada iba Untuk sosok yang lemah Kokohkan tali pinggang Busungkan dada Semangat untuk menjalani hari Esok akan kembali untukmu Untuk orang yang tegar Untuk orang yang gigih Orang berani mengambil resiko Orang berani menantang hari esok Kehidupan yang penuh cobaan ini Tak membuat dirimu gentar Bagai halilintar ditengah hujan Kau siap untuk berbagai rintangan Ditengah amukan ombak dilautan lepas Kau siap untuk semua resiko Kerjakan apa yang jadi kewajiban Kerjamu untuk keluarga sungguh mulia

[PUISI] Rintihan Cobaan | Ardi Sultan

Sumber Gambar : pexels.com/Daniel Reche Ketika banyak rintangan yang menghampiri Tubuh dan pikiran terkadang ikut tersakiti Begitupun juga dengan perasaan Terkadang tak sadar menyakiti Orang tersayang disekitar Ini semua karena ego dan emosi yang menghampiri Terus merasuk kedalam jiwa dan sugesti Seolah hal sepele pun tak kuasa untuk dikendalikan Akibat dari kemurkaan tercambuk dosa Tak terasa kini hidupku sendiri Melamun ditengah malam meratapi hidup Sejatinya harus berjuang sendiri Dalam dekapan amarah, dosa dan kesombongan Ingin asaku untuk perbaiki Oh Tuhan, bantu dan berikan rahmatmu kepadaku Ketika hariku tak bisa kuubah Namun aku selalu percaya dengan maha kuasamu Kuasamu untuk merubah hamba Kuasamu akan terjadinya perubahan Aku siap untuk berubah jadi lebih baik Oh Tuhan, maafkan aku karena banyak pintaku Namun hanya sedikit ibadahku Hanya sedikit rasa syukurku Aku berusaha untuk berubah hanya untukmu Benar saja bahwa berharap kepada makhluk Hanya bisa

[PUISI] Isak Tangis Sang Dewi | Ardi Sultan

Sumber Gambar : pexels.com/Francesco Ungaro Sang Dewi sendiri meratapi kesedihannya Sungguh malang kini nasibmu Ketika pujaan hati Tak mampu untuk setia Hanya karena kalah paras Dia tega tuk meninggalkan Kini Dewi tersadar akan kisah Bahwa ini permainan rasa Namun rasa sakit terus ada Hingga terus menusuk dalam kalbu Teringat akan janji untuk saling bersama Merajut kasih masa depan Kini air mata sudah tak terbendung lagi Air mata Dewi membanjir Seolah dunia ikut bersedih Siapakah yang bisa bersanding? Ketika hati sang Dewi berpilu Akankah pangeran dari negri nan jauh Yang akan menemani kegelisahan Oh Dewi temukan bahagiamu