Catatan Ardi Sultan

Sumber Gambar: pexels.com/JESHOOT.com Ardisultan - Menulis merupakan kegiatan yang cukup melelahkan bagi gue, jujur aja ya tapi gue suka. Meskipun begitu terkadang inspirasi dan ide berdatangan ketika menemukan hal baru dan mendapat pengalaman pribadi yang keren untuk dibahas. Setiap penulis memiliki hal yang berbeda untuk mendapat inspirasi, kalau gue lebih memilih berdiam diri diloteng sambil membawa pena dan kertas. Namun pada umumnya, ada tips yang bisa kamu pakai untuk memulai menulis lo jadi mengalir, gak percaya ? Yuk pantengin! Hal pertama supaya nulis lo makin mengalir, ungkapin dan curahkan perasaan lo ke dalam tulisan. Kalau suasana pikiran lo sedang kasmaran, bisa nih ceritain dan tulis tentang pertemuan pertama dengan dia. Cieee. Lalu, kalau pikiran lo out of the box bisa dengan mengambil inspirasi dari kejadian sekitar. Mulai dari mengapa sih orang kalau emosian pasti ngeselin, nah lo bisa langsung catat beberapa poin penting. Mudah kan? Kedua, menulis ulang ide orang

Sumber Gambar: minda.id Ardisultan - Salah satu upaya untuk mengapresiasi atau menghargai suatu karya atau konteksnya buku adalah dengan membeli buku asli penulis dari penerbit yang resmi. Dalam situasi bisnis, ada saja oknum nakal yang berusaha mengeruk keuntungan dengan membuat buku bajakan. Lebih parah lagi mereka mulai tak tau malu, menyebar dagangan mereka di marketplace sehingga pembaca awam terkecoh. Pembaca yang berharap asli namun kenyataan palsu, lalu bagaimana sih cara membedakan buku asli dan buku bajakan di marketplace? Berikut tipsnya, cekidot! 1. Membandingkan Harga Perbandingan pertama bisa dengan memeriksa harga dari buku asli yang diterbitkan, katakanlah bahwa buku asli seharga Rp. 100.000. Maka sudah dipastikan bahwa harga dibawah itu salah satunya bajakan. Namun, ini tidak berlaku bila buku preloved alias buku bekas pembaca sebelumnya. Lanjut ke perbandingan kedua agar lebih teliti. 2. Baca deskripsi produk Suatu toko atau penjual di marketplace yang baik salah sa

  Sumber Gambar: kumparan.com Ardisultan - Pakaian preloved atau istilah kasarnya berupa pakaian bekas sudah tak asing lagi bagi semua orang. Teringat pada daerah sekitar gue bahwa pakaian bekas bisa dibeli dengan harga yang sangat miring sekitar 10 ribu sampai 100 ribu tergantung jenis barang tersebut. Bisa itu baju, celana, jaket dan lain-lain. Lalu dengan berkembangnya media sosial bahkan video digital seperti tiktok banyak para penjual pakaian tersebut muncul ke permukaan. Hal ini pun tentu membuat para penjual terbantu sehingga meningkatnya pendapatan. Tak jarang sekarang pakaian branded bisa ditemukan dengan harga yang 'murah'. Kedatangan ke tempat yang dulu pernah gue belanja, sekarang pun mengikuti hal-hal tersebut. Sehingga harga pun ikut naik, namun tidak menutup kemungkinan juga gue mendapat baju, crewneck dan jaket dengan kondisi yang terbilang masih bagus dan bila beruntung masih ada tag yang menempel. Lalu kenapa sih banyak sebagian orang yang memilih untuk membe